Selamat malam menjelang subuh sobat dumay......lama kali saya ga nge Blog di segmen Life Story. Mumpung lagi santai dan tiba-tiba saja terlintas ingin menulis hal ini buat saya share kepada teman-teman semua.
Seperti kita ketahui semua, wabah Corona ini sudah 1 tahun lebih kita lewati. Awal masih terasa biasa saja dan tidak terpikirkan akan menjadi seburuk ini dampaknya bagi seluruh aspek kehidupan baik di Indonesia sampai luar negeri.
Saya teringat betul bulan Januari 2020 ada seorang rekan marketing yang menyampaikan kekhawatirannya akan wabah virus covid-19 yang melanda di Wuhan China akan berpengaruh besar pada pekerjaan saya saat itu. Waktu itu saya masih bekerja di koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam. Tanpa terlalu memperdulikan obrolan itu saya merasa tetap optimis bahwa semua akan tetap berjalan normal. Namun siapa sangka kekhawatiran rekan kerja saya sedikit demi sedikit mulai menunjukkan bukti. Mulai dari banyaknya nasabah bank yang mencairkan simpanannya sampai merembet ke koperasi yang para anggotanya mulai mencairkan dana simpanannya secara serentak bahkan belum jatuh tempo pun memilih untuk di cairkan.
Namun semua masih berjalan dengan normal walaupun pengajuan pencairan meningkat, koperasi tempat saya berkerja masih dapat melayani semua pencairan dengan lancar. Hingga saatnya akhir bulan Maret 2020 mulai ada marketing saya yang mengeluhkan bahwa pencairan jasa terhambat, kemudian keluhan tersebut mulai merata ke seluruh anggota yang mengeluhkan hal yang sama. Di situlah saya mulai cemas karena baru pertama kalinya terjadi selama kurang lebih 10 tahun saya bekerja di koperasi tersebut.
Disitulah saya mulai mencari info apa yang sebenarnya terjadi di kantor pusat, hingga akhir bulan April 2020 kantor pusat tidak bisa memberikan penjelasan yang memuaskan kami sebagai marketing maupun untuk anggota koperasi. Puncaknya koperasi tempat saya bekerja masuk dalam ranah PKPU pada bulan Agustus 2020.
Sejak saat itulah saya kehilangan banyak hal, beban dan masalah dalam hidup mulai memuncak. Mulai dari keluhan para marketing kemudian keluhan para anggota koperasi hingga hilangnya karir yang telah saya rintis sejak tahun 2006. Sebagai manusia normal rasa kecewa dan amarah bercampur aduk, seolah saya menemui jalan buntu yang tidak ada solusinya.
Kehidupan terus berjalan, kewajiban bulanan tetap harus di penuhi sedangkan remunerasi yang biasa saya terima terhenti. Saya berusaha mencari pekerjaan baru namun tidak membuahkan hasil.
Pada titik itulah saya mulai belajar banyak hal. Saya belajar untuk lebih BERSABAR, belajar untuk lebih IKHLAS, belajar untuk lebih BERUSAHA, belajar untuk selalu MEMAAFKAN apa pun kondisinya, belajar untuk TETAP POSITIF, belajar untuk tetap SEMANGAT, belajar untuk TIDAK MENYERAH, belajar untuk selalu MENARUH HARAPAN hanya kepada TUHAN dan belajar banyak HAL BARU.
Sambil tetap BERDOA dan BERUSAHA, satu per satu permasalahan dapat kami lewati, saya mulai menemukan jalan keluar dari setiap masalah yang ada.
Bagi teman-teman yang saat ini sedang mengalami masalah serupa tetaplah semangat dan jangan menyerah, percayalah bahwa Tuhan telah menyediakan segala sesuatu dan semua hal yang baik bagi kehidupan kita. Waktu Tuhan pasti yang terbaik bagi kita.
Pandemi Covid -19 ini memang belum berakhir, namun tidak ada yang mustahil bagi Tuhan sang pencipta. Mari kita berdoa agar semua dapat segera pulih dan kembali normal seperti dahulu.
Salam damai bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berikan komentar, kritik atau saran pada tulisan-tulisan saya di blog ini.....